Masyarakat Ingin Layanan eKTP Yang Cepat, Pemerintah Harus Peka
Desakan masyarakat untuk mempercepat pencetakan tersebut antara lain tecermin saat ribuan warga yang kemarin berbondong-bondong mendatangi stan Kemendagri di pelataran Teater Imax Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat (20/10/2017). Di stan arena Nusantara Expo dan Forum 2017 tersebut, warga rela antre berjam-jam demi bisa mencetak e-KTP. Bahkan, sebagian mereka antre sejak habis subuh lalu berpanas-panasan dan akhirnya basah kehujanan. Layanan kemarin ditutup pukul 15.00, namun stan Kemendagri terus didatangi warga.
Di stan ini, Kemendagri serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta sebenarnya hanya berniat melayani proses perekaman data. Bahkan, target warga yang diharapkan datang tidak lebih dari 100 orang. Namun, kedatangan ribuan warga yang tiba-tiba ke lokasi untuk mencetak e-KTP membuat Kemendagri tidak bisa berbuat banyak.
Pakar administrasi publik dari Universitas Indonesia Lina Miftahul Jannah menilai kasus membeludaknya antrean perekaman dan pencetakan e-KTP di TMII harus menjadi perhatian pemerintah. Antusiasme itu menunjukkan masyarakat ingin layanan yang cepat. Dia yakin bahwa banyak masyarakat yang datang karena belum mendapatkan fisik e-KTP walau pun telah melakukan perekaman data.
"Sebenarnya kalau buat saya, ini mungkin keinginan mempercepat layanan. Layanan di daerah lambat, padahal masyarakat inginnya cepat. Akhirnya momen seperti ini langsung dimanfaatkan masyarakat," katanya.
Lina menilai jika pemerintah ingin segera menuntaskan pekerjaan yang tersisa terkait e-KTP maka jemput bola harus jadi salah satu alternatif. "Tapi jangan satu tempat dan satu momen. Kalau bisa, pemerintah jemput bola seperti pengembang mempromosikan apartemen yang sampai ke stasiun. Jangan hanya di Expo TMII," paparnya.